Tuesday, 2 October 2007

Peluang Untung Terbuka Luas...

Peluang Untung.

Lebih untung mana antara pelaku usaha eceran, grosir, delaer? Begitu juga sebaliknya menjual produk HP saja, Voucher, atau aksesoris atau gabungannya? hal ini relatif, untung mana antara pelaku usaha pedagang eceran, atau grosir? Semua punya peluang untung dan rugi, semakin besar usaha berarti untungnya semakin besar, namun bila rugi ya, ruginya pun besar juga. Demikian sebaliknya jika kita main di eceran untungnya juga kecil, namun bila rugi, maka kerugiannya juga kecil.

Umumnya pedagang punya spesialisasi. Contohnya bial di Mall atau ITC maka pedagang akan menjual HP baru, ada HP "second", atau khusus berjualan "voucher" grosir, khusus berjualan aksesoris dan "spare part", atau khusus teknik sevis ponsel. Bila di pinggir jlan atau ruko, maka pedagang umumnya berjualan "voucher" dan ada yang digabung dengan aksesoris tertentu sebagai pelengkap dengan HP baru atau "second" juga sebagai pelengkap. Agar terhindar dari rugi maka saat pembelian produk "voucher" dan aksesoris haruslah disesuaikan dengan pangsa pasar dan minat beli masyarakat yang ada disekitar konter/kios kita.

Setiap daerah, kota, Mall, ITC, dan area pasar, memiliki tingkat yang berbeda dalam pengambilan margin keuntungan untuk masing-masing produk dan jasa, juga berbeda pada masing-masing tingkat pedagang eceran, grosir atau dealer. Namun secara sederhana pada tingkat "reseller" nargin "voucher" antara Rp 500,- hingga Rp 2.500,- sedangkan untuk grosir sekitar Rp 250,- namun letak keuntungannya adalah pada kuantitas dan kecepatan perputaran, demikian halnya delaer. Sedangkan untk jualan HP baru, untuk margin bisa Rp 25.000,- hingga Rp 40.000,- dan juan HP "second" bisa Rp 25.000,- hingga Rp 200.000,-.

Peluang di Daerah.

Untuk daerah yang masih baru atau akan dibangun BTS oleh operator, maka peluang masih terbentang luas. Maka mulailah membuka konter voucher pulsa dan aksesorisnya, grosir voucher elektronik, sub-dealer atau delaer dari operator maupun vendor, membuka kios posel baru atau "second", serta para teknisi muda bisa membuka teknik servis ponsel. Para tenaga IT dapat menjadi teknopreneur dengan membuat konten-konten yang betmanfaat bagi masyarakat daerah dan Pemda-nya, yang diakses melalui SMS, MMS, dll. Ke depan usaha isi ulang pulsa jenis elektronik akan lebih tren. Gambarannya untuk peluang menjadi distributor pulsa elektronik perlu modal Rp 150 juta bahkan kurang, akan memperoleh sever sever dan "software"-nya serta pulsa "auto reffil", satu kartu untuk semua operator, GSM & CDMA, bisa melakukan ribuan transaksi per hari, dapat melayani "reseller" seluruh Indonesia dan posisinya sebagai grosir.

Kendala.

Kendalanya pada bisnis ini adalah persaingan yang semakin rapat dan ketat, sehingga yang dulunya menjual "voucher" untung Rp 2.500,- kini harus rela hanya untung Rp 1.000,- atau bahkan Rp 500,- namun dari segi volume tetap harus ditingkatkan atau dari tambahnya varian usha sampingan seperti aplikasi, digital photo printing, teknik servis HP dan lainnya yang sesuai dengan kondisi setempat. Buatlah "One Stop Shopping" kebutuhan ponsel keluarga, misalnya. Kendala lain adalah dimungkinkan dari pertumbuhan teknologi yang semakin canggih atau peraturan baru yang diberlakukan oleh pemerintah/operator tentang pascabayar/prabayar serta "voucher" fisik ke "voucher" elektronik, berarti pelaku usaha harus mengantisipasinya.

Prinsipnya untuk berwirausaha yang baik dan untung kembali apapun usaha kita, tentu kita perhitungkan harus "untung"., namun terkadang ada faktor yang mempengaruhi yaitu fluktuasi harga, akibat "suplay and demand". Yang penting dalam berusaha bila produknya sama, maka kualitas pelayanan SDM kepada konsumen yang harus benar-benar dimaksimalkan.

Sumber: Tabloid "PELUANG USAHA" No 04 / THN 2 / 06 / 19 November 2006
Sudanang Dananjaya, Pengamat Bisnis Seliler dari LPTTI
email : sudanangdananjaya@yahoo.com

No comments:

Post a Comment