Tuesday 16 February 2010

Gran Opening MAXILink, senin 15 Februari 2010

Senin 15 Feb. 2010, hari itu adalah hari "Grand Opening" Loket Pembayaran Listri & Telepon (MAXILink).

Jam baru menunjukan -+10.00 wib tiba-tiba HP berdering setelah saya lihat ternyata dari istri tercinta, antara percaya dan tidak istri berujar dengan suara terbata-bata seolah tdk bisa menyimpan kegembiraan karena usaha yang masih bayi ini didatangi oleh segerombolan ibu-ibu komplek.

Singkat cerita sang istri dengan nada panik meminta saya untuk tambah saldo PLN&Telepon segera karena saldo yg ada sudah menipis. Tidak mau kehilangan pelanggan dan demi kepuasan atas layanan kami tanpa berpikir panjang lebar saya pun langsung beranjak dr tempat duduk menuju ATM untuk segera tranfer. Alhamdulillah persolan telah terselesaikan dan pelanggan pun merasa puas atas layanan kami.

Dengan sedikit promosi (spanduk & poster) alhamdulillah hari pertama kami buka loket pembayaran Listrik & Telepon langsung diserbu oleh ibu-ibu komplek dan masyarakat sekitar. Ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami karena usaha yg kami jalankan ini ibarat bayi baru lahir tapi telah ditunggu oleh bapak-bapak dan ibu-ibu. Alhamdulillah ya Allah ternyata perjuangan kami tidak sia-sia dan dibutuhkan oleh orang lain. Semoga kami dapat menjalankan amanah-Mu dan pengguna layanan kami bertambah banyak serta dapat terpuaskan akan layanan kami.

Satu point yang kami dapat adalah "Jika kita berjuang dijalan Allah dan sepenuh hati insaya Allah akan dimudahkan", demikian sharing ini saya sampaikan semoga bermanfaat.


Salam sukses,


Junaedi
081310004288


Gran Opening MAXILink, senin 15 Februari 2010

Senin 15 Feb. 2010, hari itu adalah hari "Grand Opening" Loket Pembayaran Listri & Telepon (MAXILink).

Jam baru menunjukan -+10.00 wib tiba-tiba HP berdering setelah saya lihat ternyata dari istri tercinta, antara percaya dan tidak istri berujar dengan suara terbata-bata seolah tdk bisa menyimpan kegembiraan karena usaha yang masih bayi ini didatangi oleh segerombolan ibu-ibu komplek.

Singkat cerita sang istri dengan nada panik meminta saya untuk tambah saldo PLN&Telepon segera karena saldo yg ada sudah menipis. Tidak mau kehilangan pelanggan dan demi kepuasan atas layanan kami tanpa berpikir panjang lebar saya pun langsung beranjak dr tempat duduk menuju ATM untuk segera tranfer. Alhamdulillah persolan telah terselesaikan dan pelanggan pun merasa puas atas layanan kami.

Dengan sedikit promosi (spanduk & poster) alhamdulillah hari pertama kami buka loket pembayaran Listrik & Telepon langsung diserbu oleh ibu-ibu komplek dan masyarakat sekitar. Ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami karena usaha yg kami jalankan ini ibarat bayi baru lahir tapi telah ditunggu oleh bapak-bapak dan ibu-ibu. Alhamdulillah ya Allah ternyata perjuangan kami tidak sia-sia dan dibutuhkan oleh orang lain. Semoga kami dapat menjalankan amanah-Mu dan pengguna layanan kami bertambah banyak serta dapat terpuaskan akan layanan kami.

Satu point yang kami dapat adalah "Jika kita berjuang dijalan Allah dan sepenuh hati insaya Allah akan dimudahkan", demikian sharing ini saya sampaikan semoga bermanfaat.


Salam sukses,


Junaedi
081310004288


Wednesday 10 February 2010

THE POWER OF KEPEPET

Seandainya sekarang anda tidak memiliki uang tabungan, penghasilan pun kurang dari 1 juta sebulan. Apakah anda bisa mendapatkan uang 10 juta - jam 9 esok hari?" Saat saya menanyakan pertanyaan ini kepada peserta seminar, hampir semua menjawab, Tidak Bisa.

Kenapa?? Karena mereka mengukur kemampuannya berdasarkan kondisi normal mereka. Dengan penghasilan 1 juta perbulan, jika savingnya 200 ribu perbulan, maka butuh 50 bulan untuk mendapatkan 5 juta.

Bagaimana jika pertanyaan saya ubah? Seandainya, malam hari ini, orang yang paling Anda sayangi, mendadak sakit keras. Dokter mendiagnosa ada sebuah tumor ganas yang harus dioperasi esok pagi. Jika tidak, maka (maaf) nyawanya akan melayang. Sedangkan operasi hanya bisa dilaksanakan jika anda menyerahkan uang tunai sejumlah 5 juta rupiah sebelum jam 9 esok hari. Bagaimana? Apakah anda masih akan mengatakan tidak bisa? Mayoritas akan menjawab, "Harus bisa". Kenapa? Karena KEPEPET, jika tidak, nyawa orang yang kita cintai tersebut akan melayang.

Jadi sebenarnya jika dalam kondisi yang terdesak dan tidak diberikan pilihan untuk "tidak bisa", manusia akan mencari jalan untuk berfikir "Bagaimana Harus Bisa". Tetapi kenapa sukses, kaya, membahagiakan orang tua atau keluarga, seolah bukan suatu kebutuhan yang mendesak?

Sesungguhnya manusia telah diciptakan dengan potensi luar biasa, diluar apa yang kita pikirkan. Hanya saja potensi tersebut seringkali hanya akan keluar pada kondisi terdesak, seperti seorang nenek bisa melompat dari gedung setinggi 5 meter, saat kebakaran.

Coba amati biografi orang-orang sukses, banyak dari mereka yang 'kepepet' sebelumnya. Seperti per atau pegas, saat kita tekan, maka akan menimbulkan gaya yang lebih besar. Trus, apa yang harus kita lakukan? Cara Pertama untuk mengeluarkan 'potensi kepepet' kita, adalah dengan cara menvisualisasikan (membayangkan) seolah-olah kita dalam kondisi kepepet, maka kita akan mengfungsikan organ tubuh dan hormon-hormon kita, bekerja secara maksimal. Misalnya, bayangkan jika hari ini anda di PHK, apa yang akan anda lakukan?

Cara kedua, menciptakan kondisi kepepet secara Nyata. Misalnya dengan berhutang untuk modal usaha, secara otomatis akan membuat kita termotivasi untuk mengembalikan hutang. Atau, bisa juga kita terima orderan langsung, meskipun usaha belum mulai. Ada juga yang memberanikan diri membayar DP (uang muka) sewa ruko/ kios, setelah itu terpaksa berfikir bagaimana melunasinya. Jika anda masih single dan tidak punya tanggungan keluarga, mungkin anda mau langsung mencoba keluar kerja dan mulai usaha?! Semua itu pilihan anda lho, jangan salahkan saya untuk resikonya. Tergantung dari karakter masing-masing orang. Saya menempuh cara yang terakhir, cukup konyol, tapi berhasil. Kuncinya: Tetap jaga KREDIBILITAS Anda.

Cara mana yang akan anda pilih, yang penting MELANGKAH, jangan kebanyakan mikir atau sekedar membaca artikel saya ini. Karena kehidupan anda tidak akan berubah hanya dengan mendengar, tapi dengan ACTION.
Seperti kata Rudy Hartono, apa yang membuatnya menjadi juara? Jawabnya: “Every Point is a Game Point.”

FIGHT!


Junaedi
081310004288


Jaya Setiabudi dapat dihubngi di email : masj@fone-mail.com

THE POWER OF KEPEPET

Seandainya sekarang anda tidak memiliki uang tabungan, penghasilan pun kurang dari 1 juta sebulan. Apakah anda bisa mendapatkan uang 10 juta - jam 9 esok hari?" Saat saya menanyakan pertanyaan ini kepada peserta seminar, hampir semua menjawab, Tidak Bisa.

Kenapa?? Karena mereka mengukur kemampuannya berdasarkan kondisi normal mereka. Dengan penghasilan 1 juta perbulan, jika savingnya 200 ribu perbulan, maka butuh 50 bulan untuk mendapatkan 5 juta.

Bagaimana jika pertanyaan saya ubah? Seandainya, malam hari ini, orang yang paling Anda sayangi, mendadak sakit keras. Dokter mendiagnosa ada sebuah tumor ganas yang harus dioperasi esok pagi. Jika tidak, maka (maaf) nyawanya akan melayang. Sedangkan operasi hanya bisa dilaksanakan jika anda menyerahkan uang tunai sejumlah 5 juta rupiah sebelum jam 9 esok hari. Bagaimana? Apakah anda masih akan mengatakan tidak bisa? Mayoritas akan menjawab, "Harus bisa". Kenapa? Karena KEPEPET, jika tidak, nyawa orang yang kita cintai tersebut akan melayang.

Jadi sebenarnya jika dalam kondisi yang terdesak dan tidak diberikan pilihan untuk "tidak bisa", manusia akan mencari jalan untuk berfikir "Bagaimana Harus Bisa". Tetapi kenapa sukses, kaya, membahagiakan orang tua atau keluarga, seolah bukan suatu kebutuhan yang mendesak?

Sesungguhnya manusia telah diciptakan dengan potensi luar biasa, diluar apa yang kita pikirkan. Hanya saja potensi tersebut seringkali hanya akan keluar pada kondisi terdesak, seperti seorang nenek bisa melompat dari gedung setinggi 5 meter, saat kebakaran.

Coba amati biografi orang-orang sukses, banyak dari mereka yang 'kepepet' sebelumnya. Seperti per atau pegas, saat kita tekan, maka akan menimbulkan gaya yang lebih besar. Trus, apa yang harus kita lakukan? Cara Pertama untuk mengeluarkan 'potensi kepepet' kita, adalah dengan cara menvisualisasikan (membayangkan) seolah-olah kita dalam kondisi kepepet, maka kita akan mengfungsikan organ tubuh dan hormon-hormon kita, bekerja secara maksimal. Misalnya, bayangkan jika hari ini anda di PHK, apa yang akan anda lakukan?

Cara kedua, menciptakan kondisi kepepet secara Nyata. Misalnya dengan berhutang untuk modal usaha, secara otomatis akan membuat kita termotivasi untuk mengembalikan hutang. Atau, bisa juga kita terima orderan langsung, meskipun usaha belum mulai. Ada juga yang memberanikan diri membayar DP (uang muka) sewa ruko/ kios, setelah itu terpaksa berfikir bagaimana melunasinya. Jika anda masih single dan tidak punya tanggungan keluarga, mungkin anda mau langsung mencoba keluar kerja dan mulai usaha?! Semua itu pilihan anda lho, jangan salahkan saya untuk resikonya. Tergantung dari karakter masing-masing orang. Saya menempuh cara yang terakhir, cukup konyol, tapi berhasil. Kuncinya: Tetap jaga KREDIBILITAS Anda.

Cara mana yang akan anda pilih, yang penting MELANGKAH, jangan kebanyakan mikir atau sekedar membaca artikel saya ini. Karena kehidupan anda tidak akan berubah hanya dengan mendengar, tapi dengan ACTION.
Seperti kata Rudy Hartono, apa yang membuatnya menjadi juara? Jawabnya: “Every Point is a Game Point.”

FIGHT!


Junaedi
081310004288


Jaya Setiabudi dapat dihubngi di email : masj@fone-mail.com